Tetap kreatif di lahan sempit, seperti yang dilakukan Guru SMK Negeri 2 Ponorogo Jawa Timur, Tarmin, S.Kom., Menurut pria ini, berada di lahan sempit harus memiliki keleluasaan dalam berfikir. Sehingga muncul inovasi dan kreativitas untuk memenuhi kebutuhan.
Tarmin guru Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2 Ponorogo, Jawa
Timur memanfaatkan lahan dak atap rumah kostnya sebagai media bercocok tanam. Aneka tanaman sayur dan buah-buahan di tanam
dengan media planterbag dan Galon Bekas Air Mineral di atas dak yang berada di
Jl. Poncowolo, Krandegan,
Kepatihan, Kec. Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ada lombok,
terong, sawi, kangkung, sledri dan aneka tanaman buah lainnya. Hasil panen dari
bercocok tanam selain untuk memenuhi kebutuhan anak asuhnya di kost Griya Amanah,
hasil panen juga dibagikan ke tetangga sekitar kost bahkan juga untuk kebutuhan
dapur salah satu pondok pesantren.
Alhamdulillah dengan menanam aneka sayuran di atas dak ini dapat
mencukupi kebutuhan anak-anak kost di Griya Amanah, bahkan bisa berbagi dengan
tetangga. Mungkin berkah dari berbagi inilah yang menyebabkan tanamannya subur
dan berbuah lebat, untuk lombok sendiri bisa panen sampai beberapa kali,
tanaman tetap subur dan produktif, karena setiap kali ia lakukan pruning
terhadap ranting-rantingnya sehingga muncul tunas-tunas baru beserta bakal
buah.
Ia berharap apa yang dilakukannya bisa memberikan edukasi untuk
memanfaatkan lahan sempit baik di sekolahan maupun di rumah. Edukasi ini
ditujukan kepada guru dan siswa agar mampu kreatif dan produktif di masa
pandemi ini," ungkapnya
Media tanam yang bagus untuk bertanam tabulampot adalah
menggunakan campuran antara tanah, sekam, dan pupuk kandang atau kompos yang
telah dipermentasi. Penggunaan sekam dapat diganti dengan serbuk kayu gergajian,
agar media tanam bisa poros air dan tentunya lebih ringan.
Untuk penyiraman ia menggunakan sistem drips sehingga tinggal memutar
krain air akan mengalir melalui instalasi pipa drips yang telah terpasang
dimasing-masing tanaman, kendalanya kalau pas ditinggal mudik semua, tidak ada
yang menyalakan kran sehingga tanaman menjadi kering. Untuk mengatasi hal itu
kedepan Tarmin, yang sekaligus guru teknik informatika ini akan menerapkan sistem irigasi tetes berbasis Iot (Internet of Things)
karena mampu memudahkan dalam pengolahan tanaman mulai dari penyiraman hingga monitoring
kondisi tanaman secara real time, semua itu bisa dikontrol jarak jauh melalui
android sehingga tidak ada lagi yang namanya tanaman kekeringan, karena
penyiraman dilakukan automatisasi oleh sistem berbasis Internet of Things.
Sementara itu Tomas Rosa Rusdiana, Staf IT SMK Negeri 2
Ponorogo, sangat mengapresiasi apa yang dilakukan rekan kerjanya, selain
memiliki hobi bercocok tanam, berbagai kegiatan sosial khususnya yang berkaitan
dengan lingkungan kerap Tarmin lakukan dengan berbagai aksi nyata berbagi
tanaman gratis, sedekah pohon, penghijauan untuk perbaiki habitat kera dan
masih banyak lagi. Semoga ini bisa dicontoh oleh guru-guru lain untuk bisa
peduli dan berbudaya lingkungan, pungkasnya.
Posting Komentar untuk "Seorang guru SMK di Ponorogo manfaatkan dak atap rumah Kostnya untuk bercocok tanam tabulampot"