Visitasi Tim Penilai: SMK Negeri 2 Ponorogo Siap Menjadi BLUD

Farida Hanim Handayani, S.Pd., M.Pd, memaparkan Profil Unit Usaha SMK Negeri 2 Ponorogo dalam Visitasi Calon SMK BLUD (selasa, 02/07/24)

Ponorogo, infosmk.com - SMK Negeri 2 Ponorogo semakin siap meraih status sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dibuktikan dengan adanya visitasi dari tim penilai pada Selasa (02/07/2024). Tim Penilaian SMK BLUD Provinsi Jawa Timur ini terdiri dari berbagai instansi pemerintah, termasuk BPKAD, Inspektorat, Bappeda, Biro Hukum, Biro Perekonomian, Biro Organisasi, dan Dinas Pendidikan.

Tim visitasi meninjau berbagai aspek kesiapan pengelolaan BLUD di SMKN 2 Ponorogo, mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana, hingga potensi rencana bisnis di masa depan. Langkah ini penting untuk memastikan sekolah memiliki fondasi yang kuat untuk beroperasi sebagai BLUD.

Dalam presentasinya Kepala SMK Negeri 2 Ponorogo Farida Hanim Handayani, S.Pd., M.Pd., memaparkan SMKN 2 Ponorogo memiliki visi kuat untuk menjadi SMK yang unggul dalam menghasilkan lulusan berdaya saing global, berkarakter, dan berbudaya lingkungan. Untuk mewujudkan visi ini, sekolah telah mengembangkan beberapa unit produksi dari berbagai jurusan yang ada. Antara lain, unit seperti Amanah Computer, Edotrans Tour & Travel, Edoshop Ministore, Edofoodies Café, Edotel Reog, Edoclean Laundry, Catering Dapur Tefa, Resto D’tefa, Freesya Salon Beauty and Spa, produk herbal kecantikan, Galery Lumbung Batik, Konveksi Sabrina, Toko Citra, kantin sekolah SMKN 2 Ponorogo telah menjadi bagian integral dari proses pembelajaran di sekolah ini.

Farida menjelaskan bahwa penerapan SMK BLUD akan mendorong produktivitas kegiatan teaching factory (Tefa) dan project-based learning (PBL) di SMK, sehingga dapat melahirkan berbagai produk bernilai jual tinggi. Tefa dan PBL adalah upaya untuk mewujudkan link and match yang komprehensif pada pendidikan vokasi, guna mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi dan melahirkan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi.

Tim Visitasi Blud SMK Negeri 2 Ponorogo Meninjau salah satu unit usaha Perhotelan

Menurut Masfufa, S.H., M. PSDM Kasubag BLUD Biro Perekonomian Setda Jawa Timur, SMK yang berstatus BLUD akan diberikan fleksibilitas dalam bentuk keleluasaan pengelolaan keuangan atau barang sesuai ketentuan yang berlaku. Melalui BLUD SMK, diharapkan implementasi Tefa dan PBL benar-benar menjadi wadah simulasi industri bagi peserta didik untuk mengasah kompetensinya serta melahirkan berbagai produk unggulan yang layak dipasarkan di masyarakat.

Masfufa Menambahkan secara umum, berdasarkan visitasi ke masing-masing unit usaha yang dimiliki oleh SMKN 2 Ponorogo, terlihat bahwa unit-unit usaha tersebut sudah tertata dengan baik. Meski demikian, untuk mendapatkan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), perlu ada penataan lebih lanjut pada manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Status BLUD memberikan beberapa keuntungan, termasuk fleksibilitas dalam melakukan kerjasama dan menjual produk atau jasa yang dimiliki sekolah dengan legalitas yang lebih jelas. Agar pelayanan yang diberikan lebih optimal, manajemen pengelolaan di masing-masing unit usaha perlu diperbaiki. Secara garis besar, unit usaha SMK Negeri 2 Ponorogo sudah berjalan baik, tinggal memperbaiki beberapa sisi saja.

Tim Penilai Visitasi BLUD SMK Negeri 2 Ponorogo

Mengenai perbedaan antara SMK yang menerapkan BLUD dan yang tidak, perbedaannya sangat signifikan. Ketika SMKN belum berstatus BLUD, segala macam Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau pendapatan yang didapatkan oleh sekolah harus disetor ke daerah, menjadi pendapatan dinas pendidikan. Namun, ketika sekolah sudah berstatus BLUD, pendapatan dari unit usaha atau pemanfaatan asetnya masuk ke kas BLUD dan digunakan untuk pengembangan pelayanan. Selain itu, di BLUD, salah satu sumber pendapatan yang diakui adalah hibah, baik dari instansi pemerintah, masyarakat, maupun perusahaan swasta, meski tetap harus melalui prosedur tertentu.

Dengan status SMK Negeri 2 Ponorogo menjadi BLUD, diharapkan manfaatnya tidak hanya terbatas pada pengelolaan keuangan yang lebih fleksibel, tetapi juga pada peningkatan kualitas pendidikan dan pemberdayaan siswa. Langkah ini diharapkan dapat memberikan pendidikan yang lebih relevan, mempersiapkan siswa untuk menjadi wirausaha dan pemimpin masa depan, serta berperan aktif dalam meningkatkan pelayanan publik dan mendukung ekonomi lokal. (tar-).