Puskesmas Ponorogo Selatan Lakukan Skrining Kesehatan di SMK Negeri 2 Ponorogo: Deteksi Dini Masalah Fisik dan Mental Remaja

dr. Ani Damayanti, Kepala Puskesmas Ponorogo Selatan Lakukan Skrining Kesehatan siswa SMK Negeri 2 Ponorogo (Rabu,09/10/24)
Ponorogo, infosmk.com - Puskesmas Ponorogo Selatan melaksanakan kegiatan skrining kesehatan pada siswa SMK Negeri 2 Ponorogo sebagai bagian dari program tahunan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan fisik dan mental pada anak usia sekolah, khususnya remaja, di wilayah kerja Puskesmas Ponorogo Selatan. Dalam kegiatan yang berlangsung hari Rabu, 9 Oktober 2024, berbagai pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh tim kesehatan puskesmas.

Menurut dr. Ani Damayanti, Kepala Puskesmas Ponorogo Selatan, kegiatan ini mencakup skrining kesehatan menyeluruh yang melibatkan pemeriksaan fisik seperti pengukuran tekanan darah, cek gula darah (GDA) bagi siswa kelas X, serta pemeriksaan hemoglobin (HB) pada remaja putri kelas VII dan X. "Kenapa pemeriksaan HB penting? Karena mayoritas siswa DISINI adalah perempuan, dan mereka rutin diberikan tablet tambah darah (TTD) setiap minggu untuk menjaga kesehatan reproduksi mereka. Kami melakukan pengecekan untuk memastikan apakah tablet tersebut diminum secara efektif  atau tidak," ujar dr. Ani.

Petugas Kesehatana dari Puskesmas Ponorogo Selatan Lakukan Skrining Kesehatan siswa SMK Negeri 2 Ponorogo (Rabu,09/10/24)
Selain pemeriksaan fisik, kegiatan ini juga mencakup survei Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah, pembinaan kawasan tanpa rokok, serta penyuluhan tentang kesehatan reproduksi. Pemeriksaan ini diharapkan bisa membantu siswa menjaga kesehatan mereka dengan lebih baik.

Yang menarik pada tahun ini, Puskesmas Ponorogo Selatan juga memperkenalkan skrining kesehatan jiwa dengan metode SRQ-20. Para siswa secara mandiri mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan terkait kondisi psikologis mereka, untuk mendeteksi potensi masalah kecemasan atau depresi. “Kami menemukan bahwa banyak siswa yang di balik keceriaan mereka sebenarnya menyimpan masalah, baik dari rumah maupun sekolah. Ada yang merasa tidak bahagia, bahkan beberapa memiliki keinginan untuk bunuh diri. Ini yang kami coba deteksi melalui skrining kesehatan jiwa,” ungkap dr. Ani.

Ratusan siswa SMKN 2 Ponorogo mengikuti Edukasi Kesehatan dari Puskesmas Ponorogo Selatan 
Apabila ditemukan siswa dengan masalah psikologis yang signifikan, puskesmas akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menyediakan pendampingan lebih lanjut dari psikolog atau psikiater, jika diperlukan. “Kami ingin memastikan bahwa tidak hanya kesehatan fisik mereka yang baik, tetapi juga kesehatan mental mereka terjaga,” tambahnya.

Nindy, salah satu siswa kelas XC2, mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama dia menjalani tes kesehatan di sekolah. "Tadi saya mencetak kuesioner tentang mudah lelah, ternyata itu karena riwayat sakit lambung. Saya disarankan untuk menjaga pola makan agar lebih sehat," ujarnya.

Melalui skrining ini, para siswa diharapkan lebih memahami kondisi kesehatan mereka dan mendapatkan pengetahuan tentang cara menjaga kesejahteraan fisik dan mental mereka.

Farida Hanim Handayani, S.Pd., M.Pd., Kepala SMK Negeri 2 Ponorogo, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. "Saya sangat berterima kasih kepada Puskesmas Ponorogo Selatan atas program skrining kesehatan yang sangat bermanfaat ini. Program ini membantu kami dalam menjaga kesehatan siswa, baik secara fisik maupun mental. Kegiatan ini bukan hanya membantu mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin dialami siswa, tetapi juga memberikan edukasi yang sangat penting tentang perilaku hidup sehat, kesehatan reproduksi, serta bahaya merokok dan napza."

Ia juga menambahkan bahwa program ini sangat mendukung usaha sekolah dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif bagi proses belajar mengajar. "Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami berharap siswa dapat lebih peduli terhadap kesehatan mereka, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih baik dan siap menghadapi masa depan," pungkas Farida.

Salah satu poin penting dalam kegiatan ini adalah penyuluhan terkait PHBS. Menurut dr. Ani, kebiasaan buruk yang sering ditemukan pada siswa adalah konsumsi makanan tidak sehat, seperti makanan yang mengandung pengawet dan pewarna, serta minuman manis yang menggunakan pemanis buatan. "Makanan seperti cilok, cimol, atau minuman Es Teh Jumbo yang sangat populer di kalangan remaja seringkali mengandung zat-zat yang tidak baik untuk kesehatan. Pemanis buatan dan bahan pengawet berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti gula darah tinggi," jelasnya.

Selain itu, puskesmas juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan sekolah sebagai kawasan tanpa rokok. Meskipun merokok lebih banyak dilakukan oleh laki-laki, tren remaja perempuan yang merokok juga semakin meningkat. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap bahaya rokok bagi kesehatan.

Kegiatan skrining kesehatan di SMK Negeri 2 Ponorogo ini merupakan upaya penting dalam mendeteksi dini masalah kesehatan fisik dan mental pada remaja. Dengan adanya dukungan dari sekolah dan puskesmas, diharapkan para siswa dapat tumbuh menjadi individu yang sehat, baik secara fisik maupun mental. Puskesmas Ponorogo Selatan berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan ini secara rutin dan melibatkan lebih banyak pihak dalam upaya meningkatkan kesehatan generasi muda. (tar-) 

 

Posting Komentar untuk "Puskesmas Ponorogo Selatan Lakukan Skrining Kesehatan di SMK Negeri 2 Ponorogo: Deteksi Dini Masalah Fisik dan Mental Remaja"